Persaingan sempurna
Pasar
persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar oleh karna itu iklan
tidak mempengaruhi pasar persaingan sempurna.
Persaingan
sempurna adalah pasar di mana :
■
Banyaknya jumlah pembeli dan penjual.
■
Pembeli dan penjual bebas masuk kedalam pasar.
■
Tidak ada campur tangan pemerintah.
■
Penjual dan pembeli
mengetahui dengan baik tentang pasar persaingan sempurna.
Konsekuensi dari
ciri-ciri tersebut menyebabkan seorang produsen tidak dapat mengubah
harga pasar yang berlaku. Di sini, seorang produsen hanya sebagai pengambil
harga atau price take. Dalam jangka pendek produsen yang berada
pada pasar persaingan sempurna dapat menentukan jumlah produksi yang dapat
mendatangkan keuntungan maksimum.
Bagaimana pasar persaingan sempurna
dapat muncul?
Persaingan
sempurna akan muncul dimana skala produsen tunggal relatif lebih kecil
dibandingkan pasar permintaan untuk barang atau jasa. Dalam situasi ini
terdapat ruang atau peluang dipasar untuk membuka banyak perusahaan.
Dalam persaingan
sempurna , barang yang dihasilkan perusahaan tidak memiliki karakteristik yang
unik atau tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Sehingga konsumen tidak
mempedulikan mana perusahaan yang akan mereka datangi / tuju untuk melakukan
sebuah transaksi.
Price taker
Price v taker
atau pengambil harga adalah suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak
dapat mengubah atau menentukan harga pasar.
Misalkan
perusahaan A adalah seorang petani yang memiliki lahan berhekar-hektar dan
telah menanam ribuan hektar gandum yang terdengar sangat banyak. Namun
dibandingakan dengan jutaan gandum yang di produksi perusahaan B, C, D dan E
produksi perusaahan A tidak terlalu banyak. Tidak ada yang membuat gandum
perusahaan A terlihat lebih baik dibandingkan perusahaan lain, dan semua petani
dan konsumen gandum tahu bagaimana harga gandum untuk mereka melakukan bisnis.
Jika harga gandum adalah $4 per bushel, maka itulah harga tertinggi perusahaan
A untuk menjual gandum. Namun jika perusahaan A menginginkan keuntungan yang
lebih banyak dengan menjual gandum seharga $4,10 per bushel, maka gandum yang
dijual tidak akan dibeli oleh konsumen. Namun jika perusahaan A berani
menawarkan atau menjualnya dengan $3,90
per bushel , maka gandum yang dijual akan cepat habis. Tapi perusahaan A
mendapatkan kerugian $0,10 per bushel (perusahaan A mengambil harga pasar).
Laba ekonomi dan pendapatan
Setiap tujuan
perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi semaksimal mungkin yang
didapat dari total pendapatan – total
biaya. Total pendapatan perusahaan sama dengan harga output dikalikan
dengan jumlah unit output yang dijual (harga x kuantitas) dan total biaya
adalah biaya kesempatan produksi yang mencangkup keuntungan normal.
Pendapatan
marjinal adalah perubahan total pendapatan yang dihasilkan dari kenaikan suatu
unit kuantitas yang dijual. Pendapatan marjinal dihitung dengan membagi
perubahan total pendapatan dengan perubahan kuantitas yang dijual.
Pasar persaingan sempurna dalam jangka pendek
A. Pemaksimuman keuntungan jangka
pendek
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh
angka tentang biaya produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh
ini ditunjukkan (i) cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya
marginal (ii) cara menghitung hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan
penjualan marginal dan (iii) menunjukkanmcara suatu perusahaan menentukan
tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Syarat
Pemaksimuman Keuntungan
Di
dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara berikut:
1.
Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
Dalam
cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil
penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil
penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan
akan mencapai maksimum apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah
maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai
apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total
adalah paling maksimum.
2.
Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal sama
dengan biaya marginal.
Cara
yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata
dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di
mana hasil penjualan marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC.
Suatu perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika
MR > MC.
Pendekatan Biaya Total Hasil Biaya
Total
Kurva TC (biaya total) dan TR (hasil penjualan total) dibuat
berdasarkan data yang terdapat dalam table 11.1 dan 11.2. kurva TC bermula di
atas kurva TR dan ini terus berlangsung sehingga tingkat produksi hamper 2
unit. Keadaan di mana kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa
perusahaan mengalami kerugian. Pada waktu produksi mencapai di antara 2 sampai
9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR dan ini menggambarkan bahwa perusahaan
memperoleh keuntungan.
Pendekatan Biaya Marginal – Hasil
Penjualan Marginal
Kegiatan perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila
pada jumlah produksi tercapai keadaan di mana MC=MR. Dengan demikian perusahaan
mencapai keuntungan maksimum apabila produksi adalah 7 unit.
Walaupun setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimumkan
keuntungan, tidaklah berarti bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat
untung dalam kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam
corak keuntungan atau kerugian perusahaan:
1.
Mendapat untung yang luar biasa,
2. Mendapat untung normal,
3.
Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya
berubah, dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
Ciri-ciri kurva berbagai jenis biaya adalah:
1.
Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang
lambat, akan tetapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin
lama makin cepat.
2. Biaya total mempunyai sifat yang sama
dengan biaya berubah total.
3. Biaya tetap rata-rata semakin lama
semakin kecil.
4.
Biaya berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya
marginal mempunyai sifat yang sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga
jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada
produksi yang lebih tinggi apabila produksi ditambah.
PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA DALAM JANGKA PANJANG
- ANALISIS
JANGKA PANGKA (LONG RUN)
yaitu dengan asumsi dimungkinkan
adanya perluasan kapasitas produksi. Sehingga jangka waktu
yang dimaksud disini bukanlah perspektif lamanya waktu yang digunakan.
Melainkan yang menjadi perbedaan apakah faktor produksi yang digunakan itu
konstan atau berubah.
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam
jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan :
·
Perusahaan harus bekerja sebaik
mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang
peling optimal.
·
Tidak mengalami kerugian (not
suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalm produksi.
Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual.
·
Tidak ada inserif bagi perusahaan
untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol sisebut juga laba normal yaitu
tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika uang dan
factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative.
·
Perusahaan tidak dapat menambah
laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi, karena berproduksi pada
titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.
- OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA
PANJANG
Dalam jangka panjang
perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu. Perusahaan
dapat menambah faktor-faktor produksi yang ada di dalam jangka pendek adalah
tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan
biaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah. Perubahan lain yang mungkin berlaku
dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan
kenaikan harga-harga umum (inflasi). Perubahan ini akan mempengaruhi biaya
produksi di setiap perusahaan.
- Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang di Pasar
Persaingan Sempurna
a.
Keuntungan
Jangka Panjang
Di dalam
jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan yang
luar biasa(melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik
perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
Dalam keadaan di mana perusahaan
mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian
mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri
tersebut.
Hal tersebut menunjukkan bahwa di
dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung
untuk memperoleh keuntungan normal saja.
b. Kurva
Penawaran Industri Dalam Jangka Panjang
Perubahan-perubahan biaya produksi
dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Berdasarkan kepada
sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran industri
dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu:
Ø Biaya jangka
panjang yang tidak berubah,
Ø Biaya jangka
panjang yang semakin meningkat,
Ø Biaya jangka
panjang yang semakin menurun
c.
Pemaksimuman Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, semua input
adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap stage perencanaan sebelum perusahaan
masuk kedalam industri. Pada stage ini perusahaan akan memutuskan fasilitas
produksi sebesar apa yang harus dibangun (misalnya jumlah optimal dari fixed
cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap berusaha memaksimumkan
profit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output akan naik selama MR
< MC. Maksimum profit tercapai bila MR = MC.
d.
Equilibirium
Maksiminasi Profit
Dari grafik dibawah LMC adalah
long-run average cost dan long-run marginal cost. Kurva demamd (D) menunjukkna
harga pasar equilibirium (Po) dimana D = MR. selama harga lebih besar dari
long-run average cost (LAC), profit perusahaan masih ada. Jadi, output antara
Xo dan X1 menghasilkan profit. Tingkat output ini sering disebut sebagai
break-event point. Profit maksimum tercapai pada titik S dimana MR =LMC,dimana
output adalah Xm. Perusahaan tidak akan berproduksi pada titik M Karen disini
MR lebih besar dari MC, jadi perusaaan bisa tetap dapat untung bila terus
berproduksi. Total revenue adalah harga ⃰ output (area 0 Po S Xm). Total cost
adalah AC ⃰ output (area 0 Co RXm).Total profit adalah total revenue dikurangi
total cost atau area CoPoSR. Secara singkat, perusahaan akan merencanakan untuk
beroperasi pada skala dimana LMC sama dengan harga. Sudah tentu bila harga
pasar berubah, skalanya berubah pul. Jadi, kurva suplay jangka panjang
perusahaan adalah kurva marginal cost jangka panjang.
Daftar
Pusaka
·
Mankiw, N. Gregory
(2007). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba
·
Parkin, Michael (2014).
Microeconomics Eleventh Edition. Kanada : University of Western